Kharistya Amaru, 2004. Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Biodigester Plastik
Polyethilene Skala Kecil. Di bawah bimbingan Ari Sufyandi dan Mimin
Muhaemin.
Potensi kotoran hewan di Desa Cidatar sebagai bahan pembuatan gas bio
sebenarnya cukup besar namun belum banyak dimanfaatkan, bahkan dapat
menimbulkan masalah pencemaran dan kesehatan lingkungan karena umumnya
dibuang di sungai. Penggunaan biodigester dapat membantu pengembangan
sistem pertanian dengan mendaur ulang kotoran hewan untuk memproduksi gas
bio dan diperoleh hasil samping berupa pupuk organik dengan mutu yang baik.
Walaupun demikian penggunaan biodigester konvensional tidak mudah untuk
diaplikasikan pada peternak kecil karena biaya pembuatannya yang mahal,
kurangnya tenaga ahli dan pemeliharaan yang rumit.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun biodigester yang mudah
dirakit, murah dan berkinerja baik yang terbuat dari plastik polyethilene untuk
peternak kecil (3-5 ekor sapi perah).
download fulltext in pdf here.
5 September 2006 pukul 07:01
Artikel artikelnya sangat “fresh”, kreatif dan inovatif, berwawasan luas. Salut buat mas Amaru.
Pokoknya edukatif banget…truskan untuk berkarya. Web ini sangat saya anjurkan untuk temen2 yg laen dalam merangsang pola pikir kritis yg ilmiah. Thanks
9 Januari 2008 pukul 08:38
BIODIG penghasil BBB (Bahan Bakar Biogas).
http://www.geocities.com/niharder/biodig.html/3
Sawah Baru, 23 Juli 2007
BIODIG, PENGHASIL BAHAN BAKAR GAS BERBAHAN BAKU SAYURAN
APAKAH BIODIG ITU?
Biodig adalah seperangkat alat yang dapat menghasilkan bahan bakar gas (gas bio) berbahan baku sampah organik dan limbah peternakan dan pertanian.
Biodig terdiri dari tabung pencerna (digester tank) dan tabung penampung gas (gas storage) yang dihubungkan dengan pipa PVC 1/2 dan 3/4 inci. Dimana gas yang dihasilkan merupakan bahan bakar untuk keperluan memasak dan penerangan di rumah tangga.
MENGAPA MENGGUNAKAN BIODIG?
• Biodig dapat mengurangi polusi dan bau tak sedap dari sampah organik dan limbah peternakan menjadi bahan bakar yang kita perlukan.
• Bahan baku sebagai umpan biodig didapat secara murah atau boleh dikatakan gratis.
APA UNTUNGNYA MENGGUNAKAN BIODIG?
Biodig didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk rumah yang memiliki lahan yang sempit. Dengan menggunakan lahan ukuran 1,5 m x 2 m, anda sudah bisa menginstal/memasang biodig.
Dengan investasi awal sebesar Rp 750rb – 1,5 juta, selanjutnya anda dapat menghemat belanja minyak tanah dan gas elpiji bahkan menggantikannya dengan bahan bakar gas bio.
Keuntungan lain yang didapat dari menggunakan biodig adalah pupuk organik yang merupakan hasil sampingan dari proses yang terjadi di tangki pencerna.
ADA BERAPA TIPE BIODIG YANG TERSEDIA?
Biodig terdapat 2 (dua) tipe, yaitu:
1. BIODIG MAXI. Tipe ini cocok untuk peternakan (sapi, kambing, kuda) dan TPA (tempat pembuangan akhir) yang ingin memanfaatkan limbah dan sampah organik
2. BIODIG FLEXY. Tipe ini (gambar 2) cocok diinstall/pasang di rumah-rumah, laboratorium sekolah yang sedang mengembangkan energi alternatif.
http://www.geocities.com/niharder/biodig.html/3
13 Mei 2009 pukul 13:01
“Dengan menggunakan lahan ukuran 1,5 m x 2 m” seperti yang anda bilang, maka akan didapatkan as seberapa banyak setiap harinya dengan komposisi berapa banyak bahan yang digunakaN??
bisa lebih detail tidak??
13 Mei 2009 pukul 13:02
terima kasih
13 Mei 2009 pukul 14:17
Ukuran yang saya buat tidak 1,5 x 2, tapi panjang hingga 11 meter coba dilihat lagi di dokumen pdfnya, perhitungan ada disana.
Pada intinya setiap bahan organik ada bahan Volatil solid yang akan diubah menjadi gas. Apabila telah dapat jumlah VS dari bahannya maka tinggal dihitung jumlah gas yang diperoleh.
20 Januari 2015 pukul 16:05
thank you gan, ga liat kalo ada pdfnya.
25 Mei 2010 pukul 04:17
Saya mencari Biodig yang siap pakai dan praktis penggunaanya maupun pengoprasian dan perawatanya yang murah harganya untuk 2 ekor sapi kalau ada SMS Saya ke 081578154339 terimakasih
Ping-balik: Pembuktian Penerapan Teknologi Biogas Limbah Cair Pabrik Tahu di Provinsi Jawa Barat (Studi Kasus Pabrik Tahu Sari Bumi Sumedang) | Bandung Edukasi